Dalam kasus dunia arsitektur modern saat ini segala hal dalam dunia teknologi dalam membangun atau memberikan matrial jauh lebih mudah dan efisien dibandingkan dengan zaman dahulu (wajar lah dulu belum canggih). Terlepas dari hal itu manusia tetap memiliki batasan dan secanggih canggihnya manusia mereka akan tetap butuh sesuatu dari alam agar menghasilkan bahan bagunan yang bagus dan kokoh di dunia pembangunan arsitektur. Oleh karena itu disini saya akan membahas masalah bahan bangunan yang melambung tinggi disaat musim hujan ataupun sebagai kiasa yang Click Bait Harga bangunan melanbung disaat timbulnya air ^_^, lebih jelasnya silahkan simak pendapat saya berdsarkan fakta ini.
- Harga Bahan Bangunan Yang Melunjak
Musim hujan pada akhir akhir ini memberikan dampak negatif bagi para pemborong atau arsitek dalam berkarya, mangapa? Silahkan simak kendalanya sebagai berikut:
> Kualitas bahan tersebut berkurang
> Stoknya tidak terlalu banyak dibandingkan dengan musim biasa, salah satunya untuk bahan bakar membuat batu bata (diperlukan bahan kering biar bisa manggang batubatanya)
> Kemacetan yang parah jika hujan reda (terhambat), dll.
Salah satu yang jadi permaslaahn disini adalah stok batu bata yang dirasa akan berkurang karena persediaan tanah liat yang bagus kurang memadai, kenapa? karena pada saat kondisi tanah basah dan kita menggali untuk mencari tanah liat yang bagus dalam penglihatan kita dan dilapangan akan sulit membedakan mana tanah liat dan mana tanah biasa (yang dipermukaan), serta persediaan bahan bakar untuk membakar tanahliat tersebut berkurang karena basah.
Artikel diatas sekilas tidak ada sangkut pautnya dengan permasalahan arsitektur dan lingkungan, namun dibawah ini saya akan menjelaskan lebih rinci masalah tersebut.
- Permasalahan + Jawaban
Permasalahan inti adalah stok kayu yang terus menerus digunakan untuk membakar batubata tersebut! Apa efek dari stok kayu yang terus menerus atau berlebih dalam membakar batu bata itu? bukannya bagus karena batubata bisa lebih banyak dan diperjual belikan untuk konstruksi bangunan?
Jawabannya TIDACCC.
Mengapa demikian? seperti yang anda ketahui jika kita terus menerus menebang hutan maka stok pohon akan terus berkurang dan menyebapkan kondisi gersang yang teramat sangat parah (contohnya di jakarta) kebanyakan cuman bangunan tanpa memikirkan peneduh atau stok oksigen yang dibutuhkan manusia.
Kita ambil inti sarinya, jika pohon ditebang tanpa adanya upaya melestarikannya = membunuh, liar, jahat, tidak punya etika, dansebagainya.
Permaslahan selanjutnya (menyambung yang diatas).
Kendala karenanya hujan adalah produksi batubata juga berkurang (jangan memikirkan kayu sebagai bahan bakar) kita coba pakai alam. Kendala disini adalah sinar matahari yang malu malu untuk keluar menunjukkan kehebatannya hehe. karena sinar matari yang malu malu keluar itu produksi matubata otomatis berkurang dan menyebapkan harga melunjak tinggi + dunia pembangunan akan mengalami rugi bandar dan berpotensi tidak akan rampung karena mahalnya biaya.
- Solusi
Dari permasalahan diatas dapat diberikan solusi yang mungkin akan berguna untuk kedepannya (pendapat pribadi sih) kalau salah maaf karena saya mahasiswa yang masih butuh ilmu dan belum berhak untuk menggurui ^_^, saya disini cuman ingin mengambil hak kebebasan berpendapat, oke langusng saja ini solusinya:
1. Penanaman hutan kembali setelah ditebang agar menciptakan generasi kayu yang baru
2. Memanfaatkan alam sebaik mungkin dibanding langsung pakai kayu sementara sinar matahari lagi ada
3. Kala bisa disediakan tempat khusus untuk peneduh tanah liat (jadi tidak terkena basah yang belebih) mungkin ide ini konyol namun apa salahnya dicoba hehe , yang jelas menurut saya dengan cara ini stok tanah liat yang baik akan lebih banyak dan memusat.
Sekian artikel yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat dan kalau ada salah silahkan beritahu saya (ada menu kontak diatas) terimakasih telah membaca ^_^.
- Solusi
Dari permasalahan diatas dapat diberikan solusi yang mungkin akan berguna untuk kedepannya (pendapat pribadi sih) kalau salah maaf karena saya mahasiswa yang masih butuh ilmu dan belum berhak untuk menggurui ^_^, saya disini cuman ingin mengambil hak kebebasan berpendapat, oke langusng saja ini solusinya:
1. Penanaman hutan kembali setelah ditebang agar menciptakan generasi kayu yang baru
2. Memanfaatkan alam sebaik mungkin dibanding langsung pakai kayu sementara sinar matahari lagi ada
3. Kala bisa disediakan tempat khusus untuk peneduh tanah liat (jadi tidak terkena basah yang belebih) mungkin ide ini konyol namun apa salahnya dicoba hehe , yang jelas menurut saya dengan cara ini stok tanah liat yang baik akan lebih banyak dan memusat.
Sekian artikel yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat dan kalau ada salah silahkan beritahu saya (ada menu kontak diatas) terimakasih telah membaca ^_^.