Source Picture: UN News |
Pendahuluan
Rumah atau bangunan merupakan suatu kebutuhan pokk untuk mewadahi dan memfasilitasi aktifitas manusia didunia ini, namun untuk memenuhi kebutuhan tersebut terdapat tantangan berat yang perlu dipecahkan karena tingginya laju pertumbuhan penduduk dan rendahnya kemampuan ekonomi sebagian besar masyarakat terutama di negara berkembang seperti indonesia ini.
Di sisi lain, proses atau siklus pusat pembangunan di perkotaan di Indonesia telah menyebabkan tingginya laju urbanisasi dan perkembangan kota – kota karena adanya fasilitas yang kurang merata di negara ini, secara tidak berkelanjutan (Unsustainable Urban Development). Dan ini juga menyebabkan besarnya kebutuhan akan perumahan di kota – kota terutama kota besar seperti jakarta selaku ibu kota Indonesia. Namun, lahan dan keterbatasan subsidi pemerintah untuk rumah – rumah sederhana telah membuat kesulitan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Sementara rumah tinggal sangalah di butuhkan untuk tempat bernaung dan lain sebagainya.
Dengan adanya kepadatan penduduk di area yang dominan makan akan timbul yang namanya pertumbuhan “Real Estate” ini sesungguhnya menyebabkan “Urban Sprawling” atau perkembangan kota secara horisontal. “Urban Sprawling” dan absennya jaringan infrastruktur transportasi masal terintegrasi akhirnya menyebabkan macetnya jalan-jalan di dalam kota tersebut.
Sebagai solusi maka para arsitek memebrikan warna baru dengan adanya pola “Green Architecture”, “Eco-Architecture” atau “Sustainable Architecture” bisa dilihat dari pembangunan yang sekrang dalam tipe rumah yaitu minimalis serta ramah lingkungan, dalam pembahsan kali ini saya akan membahas tentang Sustainable Development Atau Green Building.
Pengertian Sustainable Development
Pada pembahasan ekoarsitekur, sustainable development merupakan suatu tujuan yang harus dicapai. Dalam hal ini greenarchitecture/ekoarsitektur merupakan salah satu aspek yang sangat penting dengan orientasi pada alam (ekologi) dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Dan sustainable developmen ini merupakan bagian - bagian yang masuk kedalam lingkup oleh pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Adapun defisini menganai sustainable developmen antara lain sebagai berikut :
“Sustainable development means improving the quality of life while living within the carrying capacity of supporting ecosystems”; World Conservation Union, UN Environment Programme and World Wide Fund For Nature (1991), dalam Okta Zaida Ratnasari.
“Sustainable development is development that delivers basic environmental, social and economic services to all residents of a community without threatening the viability of the natural, built and social system upon which the delivery of these services depends”; International Council For Local Environtmental Initiatives (1994), dalam Okta Zaida Ratnasari.Adapun visi serta aspek utama dari Sustainable Development:
- Mengurangi emisi gas rumah kaca
- Mementingkan sisi kualitas daripada kuantitas hidup
- Pertumbuhan ekonomi
- Efisiensi penggunaan energy
- Efisiensi penggunaan material (seperti kayu, kaca, batu alam, dll)
- Keseimbangan ekologi
- dll
Setelah dari aspek dan visi diatas tentu saja Sustainable Development ini memiliki tujuan utama yang tentunya akan sangat mengutungkan dan berguna bagi manusia nantinya, berikut uraiannya:
- Menyelamatkan manusia dan lingkungan
- Menghasilkan penghematan dana bagi pembangunan
- Menyediakan lingkungan kerja yang sehat
- Menunjukan komitmen tempat tinggal yang peka terhadap lingkungan, ekonomi dan pelayanan social.
Untuk konsep model Sustainable Development dari sumber lembaga riset swedia dalam Okta Zaida Ratnasari 2006 memberikan penjelasan lebih rinci, yaitu sebagai berikut :
- The pillars, keberlanjutan ekonomi, ekologi, dan sosial digambarkan sebagai tiga pilar yang menyangga sustainable society.
- The circle, keberlanjutan ekonomi, ekologi, dan sosial digambarkan sebagai lingkaran yang saling menutupi sebagaian dengan keberlanjutan (sustainability) sebagai keadaan di tengah-tengahnya.
- Ekonomi Hall dan pfeiffer 2000 menyebutkan bahwa masalah terbesar dalam menangani pemukiman perkotaan adalah kekurangan sumber ekonomi untuk menuju kehidupan yang patut (decent) dan memuaskan (satisfying). Lebih lanjut dijelaskan bahwa jalan utama untuk menanggulangi kemiskinan di negara-negara yang kini merupakan negara maju adalah dengan pertumbuhan ekonomi (economic growth).
- Sosial sustainability adalah aspek dari sustainable development yang selama ini sulit diukur karena bukan bersifat kuantitatif. Social sustainability dipengaruhi oleh manusia sebagai pendukung komunitas. Hall dan Pfeiffer 2000 menyebutkan bahwa kesukaan individu, gaya hidup, pola aktivitas dan nilai-nilai yang diwarisi akan mempengaruhi perilaku sosial dan social fabric.
- Aspek ekologi, merupakan aspek yang banyak disorot ketika membahas tentang sustainable design. Hal ini disebabkan karena aspek ini terkait langsung dengan faktor-faktor alami yang ada di bumi yang kita pijak ini. Sehingga hal-hal yang menunjukkan degradasi lingkungan jelas terlihat dan terasa. Aspek ekologi ini untuk selebihnya dijelaskan dalam bahasan ekoarsitekur (greenarchitecture) seperti yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya.
Mungkin itu saja yang dapat saya jabarkan dengan ilmu saya yang masih terbatas ini tentang Sustainable Development Atau Green Building (Pembangunan Berkelanjutan). kesimpulannya kita sebagai arsitek kelak harus menerapkan teknologi eco building karena selain lebih enak dipandang dan berfungsi untuk menunjang aktifitas manusia, sistem ini juga memberikan hasil positif kepada pengguna dan lingkungan sekitarnya. Coba anda fikir bagaimana jika simbiosis mutualisme terciptakan dengan rapih dna baik pastinya akan bagus kedepannya kan ^_^.
Janganlah mementingkan keperluan pribadi tanpa memikirkan dampak disekitar anda, tetapi buatlah diri kita baik serta berfungsi terhadap sekitarnya.
Sekian, terimakasih